Sebuah dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang diungkap kepada publik memperlihatkan sebuah rencana untuk menghancurkan ratusan kota di Uni Soviet dan China dengan menggunakan bom atom pada masa Perang Dingin. Kota-kota yang termasuk dalam daftar sasaran antara lain, Moskow, Berlin, Praha, Budapest, dan Beijing.
Rencana yang dapat dipastikan akan memicu terjadinya perang nuklir itu menargetkan markas militer, pabrik-pabrik, dan landasan udara di wilayah-wilayah kekuasaan Uni Soviet dan China yang menjadi seteru Negeri Paman Sam semasa Perang Dingin. Dalam daftar sasaran tersebut tercantum juga jumlah populasi kota-kota bersangkutan yang menunjukkan bahwa jutaan nyawa manusia telah diperhitungkan dan siap dikorbankan.
Dokumen rahasia yang dibuka pada publik itu mengungkapkan bahwa Angkatan Udara AS akan menggunakan bom dengan kekuatan sekira sembilan megaton, atau 630 kali lebih kuat dibandingkan dengan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima pada Perang Dunia II.
Laporan dari Daily Mail, Jumat (25/12/2015) menyebutkan bahwa Moskow yang memiliki 149 target serangan bom-bom atom AS menjadi salah satu kota terpenting untuk ditaklukkan. Selain itu, landasan - landasan udara di Belarusia juga diincar untuk mencegah pembalasan Uni Soviet terhadap Eropa Barat.
AS juga merencanakan untuk mengebom 145 target di St. Petersburg, 23 target di Beijing, dan 15 target di Warsawa. Namun, yang mengejutkan adalah munculnya Berlin Timur sebagai salah satu kota sasaran dengan 91 target untuk dihancurkan, mengingat letaknya yang sangat berdekatan dengan Berlin Barat yang banyak dihuni warga dari negara sekutu, termasuk AS sendiri.
Setiap target dalam daftar tersebut kemudian disebut sebagai Designated Ground Zero (DGZ), atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai wilayah dimulainya bencana. Dalam daftar pertama tercantum 3.400 DGZ sedangkan pada daftar kedua disebutkan sebanyak 1.209 DGZ.
Jumlah bom atom yang mungkin dijatuhkan AS untuk menyerang sasaran-sasaran tersebut tidak diketahui secara pasti. Namun, pada masa itu AS diduga memiliki setidaknya 12 sampai 22 ribu hulu ledak nuklir.
Dokumen yang berjudul Atomic Weapons Requirements Study 1959 itu dibuat oleh Strategic Air Command AS pada 1956 untuk menunjukkan target-target yang harus diserang jika terjadi perang besar-besaran tiga tahun kemudian.
Tidak diragukan, jika rencana ini dijalankan oleh AS, maka jutaan orang akan kehilangan nyawanya, terutama jika Uni Soviet membalas dengan aksi serupa yang menyebabkan perang nuklir meletus.
ConversionConversion EmoticonEmoticon