Penyebab jatuhnya pesawat maskapai Rusia, Kogalymavia, di Sinai Utara, Mesir terus diselidiki. Muncul sejumlah pertanyaan, apakah pesawat ini jatuh karena mengalami gangguan teknis atau jatuh karena diserang militan di Mesir.
Tim penyelidik menyisir lokasi untuk mencari petunjuk yang berguna untuk penyelidikan. Dua bagian kotak hitam pesawat yang berisi rekaman penerbangan telah ditemukan dan masih dalam proses untuk dianalisis secara mendalam.
Kopilot pesawat dilaporkan sempat mengeluh adanya masalah teknis sebelum pesawat lepas landas dari Sharm El-Sheikh, Mesir. Secara terpisah, militan afiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bermarkas di Sinai mengklaim menembak jatuh pesawat itu, namun klaim ini diragukan Mesir dan Rusia.
Berbagai foto dari lokasi jatuhnya pesawat menunjukkan puing-puing yang tersebar luas di area 20 kilometer persegi. Otoritas Rusia menyebut dugaan bahwa pesawat yang membawa 224 penumpang dan awak itu, hancur saat masih mengudara.
"Melihat foto-foto yang ada, hipotesis (penyebabnya) serangan dan juga kecelakaan masih terbuka. Pemeriksaan puing-puing dan analisis rekaman penerbangan akan membantu kita menentukan hipotesis mana yang paling masuk akal," ucap mantan Direktur Badan Penyelidik Kecelakaan Udara Sipil Prancis (BEA), Jean-Paul Troadec.
"Jika memang ada serangan, bisa dilihat dari bagaimana cara puing-puing tersebar, tapi terlepas dari itu -- jika ada bekas bahan peledak, dan jika bangkai pesawat terbuka (karena ledakan), bisa dilihat apakah memang ada bom (di pesawat)," sebut Troadec.
"Itu salah satu hipotesis, tapi gangguan teknis tidak bisa dikesampingkan. Tidak ada bagian kecil dari puing, yang menunjukkan bahwa pesawat tidak jatuh menukik," imbuhnya.
Namun jika pesawat hancur saat masih terbang di udara, apa yang jadi penyebabnya? Pakar penerbangan Robert Galan, kepada AFP, menyebut hal ini bisa terjadi karena kegagalan teknis yang mematikan yang dialami pesawat di tengah penerbangan.
"Ada beberapa hal yang bisa memicu masalah besar di tengah penerbangan dan menyebabkan pesawat hancur sebelum mencapai daratan, tanpa adanya serangan. Ini termasuk mesin yang meledak atau kargo yang bergeser," terang Galan.
Jika pesawat jatuh karena diserang, senjata apa yang mungkin digunakan?
Galan menyebut, ledakan bisa dipicu oleh pengebom bunuh diri atau adanya bom di dalam pesawat. "Jika pesawat terbang di ketinggian 9 ribu meter, kemungkinan besar ISIS tidak punya senjata untuk menembak jatuh karena diperlukan radar canggih"
Namun Galan menambahkan, "Mungkin saja jika pesawat mengalami gangguan teknis dan kehilangan ketinggian, kemudian IS (nama lain ISIS) menembak jatuh pesawat itu, karena mereka memiliki senjata jangkauan menengah. Tapi itu teori yang terlalu dibuat-buat."
Tim penyelidik menyisir lokasi untuk mencari petunjuk yang berguna untuk penyelidikan. Dua bagian kotak hitam pesawat yang berisi rekaman penerbangan telah ditemukan dan masih dalam proses untuk dianalisis secara mendalam.
Kopilot pesawat dilaporkan sempat mengeluh adanya masalah teknis sebelum pesawat lepas landas dari Sharm El-Sheikh, Mesir. Secara terpisah, militan afiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bermarkas di Sinai mengklaim menembak jatuh pesawat itu, namun klaim ini diragukan Mesir dan Rusia.
Berbagai foto dari lokasi jatuhnya pesawat menunjukkan puing-puing yang tersebar luas di area 20 kilometer persegi. Otoritas Rusia menyebut dugaan bahwa pesawat yang membawa 224 penumpang dan awak itu, hancur saat masih mengudara.
"Melihat foto-foto yang ada, hipotesis (penyebabnya) serangan dan juga kecelakaan masih terbuka. Pemeriksaan puing-puing dan analisis rekaman penerbangan akan membantu kita menentukan hipotesis mana yang paling masuk akal," ucap mantan Direktur Badan Penyelidik Kecelakaan Udara Sipil Prancis (BEA), Jean-Paul Troadec.
"Jika memang ada serangan, bisa dilihat dari bagaimana cara puing-puing tersebar, tapi terlepas dari itu -- jika ada bekas bahan peledak, dan jika bangkai pesawat terbuka (karena ledakan), bisa dilihat apakah memang ada bom (di pesawat)," sebut Troadec.
"Itu salah satu hipotesis, tapi gangguan teknis tidak bisa dikesampingkan. Tidak ada bagian kecil dari puing, yang menunjukkan bahwa pesawat tidak jatuh menukik," imbuhnya.
Namun jika pesawat hancur saat masih terbang di udara, apa yang jadi penyebabnya? Pakar penerbangan Robert Galan, kepada AFP, menyebut hal ini bisa terjadi karena kegagalan teknis yang mematikan yang dialami pesawat di tengah penerbangan.
"Ada beberapa hal yang bisa memicu masalah besar di tengah penerbangan dan menyebabkan pesawat hancur sebelum mencapai daratan, tanpa adanya serangan. Ini termasuk mesin yang meledak atau kargo yang bergeser," terang Galan.
Jika pesawat jatuh karena diserang, senjata apa yang mungkin digunakan?
Galan menyebut, ledakan bisa dipicu oleh pengebom bunuh diri atau adanya bom di dalam pesawat. "Jika pesawat terbang di ketinggian 9 ribu meter, kemungkinan besar ISIS tidak punya senjata untuk menembak jatuh karena diperlukan radar canggih"
Namun Galan menambahkan, "Mungkin saja jika pesawat mengalami gangguan teknis dan kehilangan ketinggian, kemudian IS (nama lain ISIS) menembak jatuh pesawat itu, karena mereka memiliki senjata jangkauan menengah. Tapi itu teori yang terlalu dibuat-buat."
ConversionConversion EmoticonEmoticon